Langsung ke konten utama

~Eunia

Akhir-akhir ini Jogja sering dikunjungi hujan, kau tahu Rah, sosok Sinta sangat menyukai hujan entah itu rintiknya, entah itu nadanya, atau bahkan entah karena ia sudah membasuhi setiap sudut jalan yang ia temukan. Meskipun begitu aku juga suka panas Rah, lihat saja yang dirimu ajak Sinta melihat rusa dan bunga matahari yang layu itu  saja ia mampu berjalan meakipun helm yang ia punya tak ia lepas awalnya hahaha.. 

Huuam...
Sepertinya ini surat terpanjang ku yang lebih panjang dari sebelum-sebelumnya. jikalaupun ada... mungkin paling banyak dalam buku diary masa-masa  kecilnya- tulisan yang penuh warna warni, kata-kata teka-teki yang penuh tragedi, di bawah bintang dengan alunan nada-nada yang ia putarkan. Walaupun sebenarnya ia tak tau banyak tentang musik, ia pasang dan ia dengarkan sambil merangkai kata sesuai dengan moodnya.

Ternyata aku kembali mengingat tentang masa lalu Ra... Teringat masa-masa waktu malamku,  kuhabiskan dengan menulis sajak tentang mama dan ayah. Kau tau Rah? Dulu hampir setiap bait-bait sajakku ceritanya tentang mereka. Walaupun sampai sekarang ayah dan mama gak tau kalau aku penulis sejati tentang  mereka hehehe, teman-teman dan folowers ku ternyata banyak menyukai sajakku Rah- kau tahu puisi-puisiku sempat buming pada masanya, kemudian reporter datang menemuiku untuk sekadar bercengkrama dan ia masukkan dalam skrip berita harian, lalu aku membacanya lewat berita media sosial-lalu puisi-puisiku juga sempat diminta dan dibeli dari polda palembang Ra ... Kau tahu? aku turut senang bahagia.. Bukan karena oramg-orang mengenal diriku, melainkan aku ingin saja tulisan-tulisan itu tetap abadi meskipun namaku akan pudar dan tergantikan. 

Sungguh Rah aku kangen masa dulu, diamku jadi bermanfaat meskipun kala itu ayah, ibu, kakak, abng, adik, gak tau kalau putri kecil ini suka diam-diam membangun mood hobbynya. Sebenarnya tulisan-tulisan itu aku ambil sebagian ceritanya dari kisah orang-oramg yang ku temui. Di jalanan, di masjid, di sekolah atau bahkan setiap aku melangkahkan kaki keluar rumah sudah ada dalam benakku untuk aku jadikan tulisan, ahh menyapu lantai di depan teras rumah saja aku jadikan sajak dipagi hari haha lucuu yaa..  masa-masa disaat itulah aku hanya menyampaikan perasaanku saja tentang love language Allah melalui cintaku tentang apa yang sudah hadir di dalam hiduku.

Tetapi... Sedikit sedih juga disaat sajakku menjadi sebagian mengingatkan kembali tentang mereka dan rumah tempat kembali ia pulang, yang telah usai pertemuannya kepada orang tuanya, Al-Fatiha...

Bagaimanapun itu justru mereka menyukainya, aku buatkan dan mereka memintanya, lalu mereka reply di media-media lini masa..
Tetapi aku rasa itulah bentuk cinta yang abadi, ketika kita mengingatnya, maka kita akan tetap selalu dan tetap akan mendo'akannya-

Ku harap kitapun begitu..

"Setiap hidup yang sudah kita jalani, sedih dan senang kita rasakan, lelahnya pagi hingga berganti malam, sebenarnya kita harus lebih banyak saja memahami makna bersyukur dalam hidup" Bukankah begitu Rah? Hahha maaf Sintamu mengambil kata-katamu sedikit yang ku imgat ketika kamu berbicara denganku.

Kala itu si Sinta ini suka mengambil pelajaran baik tentang setiap orang-oramg ia temui Rah, termasuk dirimu. Kau tahu sejujurnya ibu dan bapak menyuruhku untuk cepat pergi ke bogor itu karena aku merasa sepi di jogja, tentang overthinking yang ku rasakan, tentang teman baik yang belum aku temukan.

°
"Maaf ya rah.. akhir-akhir ini aku sibuk, jarang banget cerita dengan mu juga. Sebenarnya aku ingin mengajakmu untuk membuat project yang baik, entahlah ini bukan alasan Rah, tetapi aku suka saja buat hal-hal baik untuk bisa bermanfaat.. Sedikit lebihnya kmau sudah tahu kan Rah kalau si Sinta ini suka ngabisin waktunya untuk membuat hal-hal yang tidak membuatnya sakit alias mencari kesibukan biar ia lelah haha lucu. Maknya dia suka disibukkan hahah. Maaf juga ya Rah cukup jarang Sinta mengirim balasan surat dari mu hahah... Aku lebih suka membaca surat-suratmu- Eh sbenarnya aku lebih tidak percaya diri sih, karena aku tidak penulis yang baik seperti dirimu atau mungkin aku lebih suka bercerita langsung seperti ceritaku di pelataran Monas kemarin...

Sebenarnya banyak hal yang aku ingin ceritakan padamu tentang hal-hal baik yang ku jalani dan kutemui setelah mendapatkan pesan-pesan baik dari mu dan dari-Nya- Meskipun kemarin aku sempat menyembunyikan padamu tentang aku sakit selama 4 hari, kemudian aku jatuh dari tangga karena kurangnya berhati-hati hahah tetapi pada akhirnya aku tak bisa menyembunyikannya lagi...
Aduhh aku jadi terlihat manjah sekali akhir-akhir ini hmm! 

Tetapi Rah, ku kira orang-orang yang sudah cukup lama mengenalku saja yang khawatirnya besar dengan keadaanku kala itu. Tetapi tiba" yang tak kusangka dirimu juga se khawatir itu ya Rah? Haha tetapi emang sejujurnya aku tidak pernah lemah kalau sakit, ya sudah redah dengan sendirinya, bahkan bjsa"nya demamku naik saja pada saat itu bisa-bisanya aku tetap bekerja di depan laptop. 

Tetapi jatuh dari tangga-tangga itu entah mengapa membuat semua dari diriku menjadi sedih- keingat tiba" butuh pertolongan cepat dari keluarga. Sebenarnya aku tidak mau memberi tahu kepada Ayah dan mama,  kemudian Ibu dan Bapak, bahkan ke dirimu saja aku tak ingin memberi tahu. Tetapi emang sejujurnya kemrin itu sakit sekali, nafasku dan detak jantungku tidak seperti biasanya berdetak kencang.. Untung saja tumpuhan kaki sebelah kiri dan dengan bantuan kedua tanganku bergegas untuk menelfon keluarga di rumah, menangis dengan sesegukan.. Tetapi itu bisa membuat kekhawatiran yang cukup panik ternyata. Aahhh aku gak mau mengulanginya lagi! Pleaseee Vionaa... Lebih berhati-hati lah yang lebih lagi!!!

Sebenarnya aku sangat cengeng dan tidak sekuat katamu dalam surat-suratmu Rah. Sinta yang ini jauh lebih lemah, tidak sepintar dirimu, bahkan aku masih sering nangis kalau sedang merasa tidak mampu menghadapi hal" kecil sendirinya... Yaaa aku lebih penakut kalau pergi jauh-jauh tanpa kepentingan, mungkin karena aku gak mau membantah pesan ayah padaku. Benar katamu- aku suka taat dengan peraturan-  Ayah dan mama  bilang kalau keluar jangan sendiri, mungkin karena aku disini sendiri ya tidak seperti aku di Aceh kemarin, kalau libur kuliah jangan pergi jauh-jauh- dan banyak sekali pesan-pesan baik yang ku terima dari ayah. Makanya jangan heran ya Rah aku lebih suka dinasehati dari pada memberi nasehat kembali ke orang-orang, meskipun teman-temanku masih meminta saran dari ku, tetapi sekiranya aku anggap sjaa sebagai pendengar yang baik baginya. 

Sebenarnya jadi anak kuliah seperti ku seharusnya bisa saja menghabiskan waktu untuk bermain dengan teman-teman, tetapi entahlah aku lebih senang pergi ke perpus, atau sekedar ngopi sendiri di luar, walaupun terkadang aku suka membawanya pulang- haha entahlah aku takut saja orang-orang menghampiriku lalu mengajakku bercerita- hahaha engakk.. Enggak.. Gak mungkinlah.. Orang aku tidak kenal-

Entahlah ...

Meskipun begit...  kau tau rah, aku turut senang bertemu denganmu, mendengarkan ceritamu, maka ku jadikan hal-hal baik yang aku ambil di dalam ceritanya. Oh ya cerita-cerita yang engkau karang sekalipun aku merasa "senang": tentang paus, tentang pak pos, tentang rahwana, tentang kucing nakal yang kau beri nama lalu kau tak berikan ia nama lagi hahaha atau bahkan cerita karangan lucu yang kau buat ala-ala itu. Lucuu sekali - lalu moodku kembali naik karena cerita lucu darimu yang membuatkan diriku merasa senang. Yaaa... setidaknya aku tak pernah merasa sedih dan sendiri lagi seperti yang pernah aku ceritakan padamu Rah. Atau mungkin kau sudah lupa ya? ya gapp sih.. 

Rah.. Oh ya.. Hm.. maaf ya aku panggil Rah saja haha.. Aku tau kok, pasti kamu baca sambil tertawakan dengan balasan surat ku kali ini, ya sedikit lebay atau mungkin tidak ya m? 

Ahhh.. Sudah lupakan saja- gak penting juga-
 lohh.. itukan kata-kata yang selalu bapaim ucapkan Vi kenpa di kutip?

~"Di kutip bukan berarti kenak plagiarism kan?" HaHa..

Oh ya sebenarnya aku mau bercerita tentang lanjutan perpustakaan kemarin Rah- aduh aku lupa mengirimnya maaf ya...kukirimkan saja sekalian- pasti kamu bosen membaca ini Rah Skip-Skip saja ya...

Sebenarnya aku gak pernah sepemalu itu waktu ketemu orang-orang rah, dan kamu tau kemarin sewaktu kamu mengajakku ke perpustakaan IPB aku cukup senang, se excited itu ternyata- tetapi ya tetapi... Tau-tau aku mengecewakan mu aku berbalik arah saat kamu bertemu dengan temanmu, ku tak tau siapa mereka, yang jelas aku langsung mengambil tempat duduk, lalu kunyalakan laptopku sambil melihat dirimu. Ku rasa kamu terlihat kecewa denganku kan? jujur sajaa hahaha- tak berapa lama kamu kembali duduk disamping ku lalu sesekali ku melihat ke depan, kanan, kiri... Sungguh aku terharu..

 Pertemuan kita ternyata sesingkat itu ya Rah, banyak hal baik yang ku temui disana, dan semoga hal-hal baik juga yang kutinggalkan. Kau tau Rah.. Diasana aku cukup senang sekali sebab banyak cendekiawan yang ku lihat langsung disana- tentang teman disebelahku yang serius dengan kerjaannya. Aku berfikir dan aku simpulkan, ternyata aku tidak sendiri haha aku selalu membayangi kalau viona kala serius beljaar seperti itu kah? hmm enggk juga sih, sebab si Rama rama itu sangat pintar sekali di luar prediksiku. Hm yaa Terharuuu.. 

Kembali tentang perpustakaan IPB, sepulang dari perpus menuju ke parkiran, kitaa ada beberapa bercerita tentang perpustakaan, ku dengar kamu udah paling keren sih ngabisi waktu hingga sampai larut pagi di kampus- lantas saja aku dulu sekaget itu mendengar cerita tentangmu, hingga disebut penggemarmu- hahah sebenarnya gak juga sih, tetapi yaa iyaa.. (Apaansih Vi)- 
Sembari aku bertanya padamu, " ada yang ketinggalan gak bapaim? Lalu kamu menjawab hmm ada, lalu aku mengatakannya kembali"   sambil aku melihat kanan kiri, aduuh.. Aku keingat lagi kalau di jogja selepas keluar perpustakaan aku selalu saja sendiri, lalu duduk di depan perpustakaam, lalu kucing-kucing datng menemaniku hingga menunggu waktu magrib. Sedangkan orang-orang bersama dengan teman-temannya, tertawa hingga berbagi cerita. Tetapi hmm... Tak ku sangka Kini aku punya temen yang cukup jauh lebih keren, yaa maaf yaa kalau aku sellu berlebihan mendeskripsikanmu- yaa lain kali ku simpan saja.. Itupun kalau dirimu percaya Rah hahah

Yang tertinggal benar banyak rah disana, kamu memperlihatkan ku kuda poni disana, kau tahu rah aku dulu semasa kecil suka sekali kuda poni, kamarku ku hias dengan sendirinya warnanya juga sama, ehhh ternyata yang kulihat kudanya seperti tidak dimandikan hahah. Aduhh maaf-maaf. Setelah dati itu kamu ajak aku melihat rusa-rusa yang malas disiang hari, bunga matahari yang layu hingga tanaman-tanaman yang bany ku lihat disana.

Cukup banyak juga ternyata aku mengambil moment disana, di jogja tidak ada ku temuin seperti itu ternyata lucu ya hahaa, lalu kamu lihatkan lagi tempat-tempat yang kamu habiskan waktu di kampus IPB, kereenn! Oh ya aku sudah melihat pak aziz, sosok role model bagimu, aku juga sudah mengenal teman-teman yang pernah kamu ceritakan padaku- ya maaf ya terakhir soal kedekatanku dengan bunda mereka hahah.. Ya jelas saja nanti aku juga akan jauh lebih dekat dengan ibumu atau mungkin jauh lebih pemalu hahah- eehh apaansih hahah skip.. Skipp.. 
________________________________________________

Oh ya Rah, beberapa hari ini aku sedang di fase kedilemaan. Sebelumnya aku sudah mengatakan padamu kalau aku ada daftar magang di kampus, entah mengapa sebenarnya aku mau ngisi waktu kekosongan ku saja sebenarnya, dan kau taukan kalau aku dulu gak suka sendiri ya suka sedih kalau tidak ada kegiatan yang mengisi waktu luangku. 

Tetapi menjelang dua hari interview aku di fase yang tidak stabil, kamu mengabariku secara tiba-tiba, dan aku beecerita, dan kamu berkata satu dua kata yang menurutku baik. Sebab yang kulakukan itu smaa-sama baik. 

Rah.. Oh ya nanti aku kirim lagi ya pesanku
Nanti kamu bosen lagi atau juga mengatakan -ah gak menarik. Ya sudalah ya, sekali lagin kukatakan kamu jauh lebih baik dariku Rah.. Benar tentu saja tidak ada yang harus dibanggain dari diriku-

____________________________________

Bintang dan Rembulan, Sebenarnya tidak ada perbedaan dari apa yang mereka berikan kepada bumi. Ya "Cahaya"
Tulisan ini kembali Sinta tulis setelah pulang kuliahnya. Biasanya setelah habis jam matakuliah ia bergegas untuk balik ke kos lalu membuka laptop disana. Kali ini berbeda, sengaja ia duduk di pojok baca dengan tak satu orangpun ada disana, biasanya cukup banyak mahasiswa, dosen yang duduk sembari melihat pemandangan keluar. 

Entahlah mungkin Sinta hanya ingin sendiri, sebab ia sedang di fase kedilemaan kemarin. Tentang pilihan untuk kembali pulang ke kampung halaman atau mengabdi mencari kesibukan seperti awal-awal yang ia inginkan sesampainya di Jogja. 

Rah.. Apa mungkim Sinta sekarang kembali suka merasa sendiri kala ia tak ingin menyampaikan perasaan sedihnya ke ormag-orang? apa mungkin di muka bumi ini ada ornag yang selalu bahagia? lalu ia sembunyikan kesedihannya?

Rah.. Kau tahu satu akademisi-lingkar kampus mengingankan namanya tercantum (Sedikit lebay mendeskripsikannya hihi), hingga ratusan peserta terdaftar, tetapi hanya 20 nama yang terpilih. Tetapi apa mungkin sesuatu yang punya insting baik bisa akan benar terjadi? Aduh Vi please gak usah merasa terpilih deh.

"Aduh tiba" ada cahaya matahari persis di depan mu Sinta, di depan laptop yang kamu lihat, silau"

Cahayanya tidak terasa panas melainkan terlihat silau putih terang menderang, lalu ia melihat ke atas melihat matahari, entah mengapa Sinta merasa dihadirkan kebaikan kala itu, hatinya kembali sejuk. Lalu ia melihat kedepan, terlihat angin dan pepohonan melambai-lambai kencang itu berarti pertanda.... Sepertinya akan ada hujan yang akan segera datang. Lalu sinta bergegas menutup laptopnya kembali, lalu ia menghampiri parkiran motor dan kembali pulang.


Sesampainya di kos ia merasa lelah, mungkin tadi di kelas ia cukup terkuras tenaganya buat belajar, hmm ya belajar tentang data base mk yang dari dulu malas sekali buat dikuasi oleh Sinta haha.. Beda jauh dengan si Rama yang sudah paling good di per IT-an please jngn bandingkan kita. 

Suara adzan zuhur sudah terdengar, lalu ia mengambil wudhu, lalu hatinya sejuk kembali-

Setalah menunaikan Shalat sinta tiba" tertidur, tak biasnya dia bisa tidur siang haha.. Sebangun dari tidur ia melihat telfon genggamnya ternyata ada notif" yang tiba-tiba banyak sekali ternyataa.... Pengumuman mahasiswa magang, dan salah satu nama tersebut ter-catat nama... Ya..... "Viona Febiyola Bakkara". Nama yang indah yang memiliki arti bercahaya "Putih" katanya?

"Allah memberikan amanah-Nya lebih besar lagi, karena Allah tahu kamu sangat taat terhadap aturan-aturan dan tanggung jawab-Nya"

Sebenarnya kata-kata ini baik atau bisa jadi juga tidak untuk dijadakan bekal penerimaan sebuah pesan amanah dari-Nya yang Maha sebaik-baiknya rencana. Mengambil aktivitas waktu luang di Perpustakaan merupakan rumah kedua dari fase masa kuliah di S1 hingga di jenjang S2. Mereka bilang aku terlalu rajin untuk mengunjungi perpustakaan, hingga di setiap ada kesempatan aku selalu mengunjunginya "Entah mengapa".  Sebenarnya salah satu alasan untuk mengunjungi ke perpustakaan ialah karena tempatnya yang hening, fasilitasnya  memadai, hingga ruangan yang dingin membuat Sinta belajar lebih tenang. Dengan jujur belajar di tempat yang tidak sejuk dan penuh keramaian suka membuat ia tidak fokus dalam dirinya, meskipun begitu tidak baik sebenarnya. 

Ibu pernah berkata, nasehatnya indah sekali "Perbanyaklah belajar secara "Intan", bukan "instan", jangan banyak mengeluh lihat di luar sana masih banyak yang bersyukur tetapi mereka bisa mencapai atas apa keinginannya". Dari nasehat seperti inilah yang membuat sosok minimalis ini tidak mau berlebihan dalam kehidupan. Bagaimanapun Sinta juga menginginkan nasehat-nasehat itu lagi.
.
_____________________________

Perihal teman baru yang ku temui di perpus sekrang baik-baik Rah, meskipun begitu tentu saja posisimu tak tergantikan dan tak mungkin juga melupakanmu Rah-

Begitu juga dengan mu Rah, apakah kamu sudah menemukan teman baru juga disana, di tempat kerjamu? 
Ya... Jika emang iya juga gapap itu baik juga Rah, meskipun pada akhirnya aku bakal dilupakan nantinya hahaha..

Perihal jurnal dan project lainnya, aku juga sebenrnya ingin sekali mengajakmu Rah, tetapi aku masih saja segan buat menanyakannya duluan, entah karena aku takut saja mengganggu pekerjaanmu atau aktivitasmu. Oh ya di agustus ini ada conference rah, barang kali kita bisa mengikutinya, entar aku coba lagi buat memikirkan ide menarik, kika kamu ada ide yang lebih baik boelh sampaikan padaku rah, pasti Sinta senang dan menerimanya, atau mungkin jika tidak bisa karena ada kegiatan lain, dilain kesempatan juga gk mengapa, sebab sekali lagi aku tak ingin kamu terganggu atas pekerjaan baik mu Rah. 

Oh ya sekali lagi aku juga turut senang dirimu sekarang jauh lebih produktif, suka bersih-bersih di malam.hari. tetapi mon maap pak seperti tak ada waktu saja di pagi hari hahaha, tapi jangan sampai nyuci pakaian di jam 3 subuh juga ya Rah hahaha, cukup Sinta seorang je...

- ya Sinta senang Rah atas apa yang kamu lakukan, tetapi jika engkau mendengar atau juga tidak juga tidak maslaah,, pesannya gini. Kalau mau berktifitas di malam hari jangan terlalu sering cobalah kuarngi di waktu jam kerja mu Rah, misal jika esok kerja cobalah istirahat untuk leebih cepat, ya kalau ada long weekend boleh saja seseklai emgkau habiskan waktu di malam hari. Sekiranya sudah mengurangi kebiasaan yang tidak baik. Atau menurutmu itu baik ya Rah? Atau kalau emang ia Lanjutkan sesuai dengan rencana komandan :)

......

oh ya sebenarnya menulis surat seperti ini aku sedikit kaku, yahhh maluuu. lagi dan lagi aku katakan aku tidak sepandai dan seimajinasi si Rama itu dengan tangan magicnya ia bisa penuhi karyanya dengan penuh apresiasi di banggakan. 

Prihal ibu...
aku punya catatan kisah tentang Ibu dan Ayah
Sepertinya berharap untuk pulang itu sekarang hanya hayalan dalam ilusi* ketemu Ayah yang gagah tetapi seketika ketemu putri kecilnya yang satu ini ayah bisa jadi sosok lelaki yang hello kitty.. 

Akhir-akhir ini aku banyak menemui orang-orang yang sangat baik sesuai dengan do'a" yang selama ini ku panjatkan atas izin dan Ridha-Nya.
Sudahku ceritakan tentang perpustakaan- dan kusenangi, lalu ku jadikan rumah :) tetapi.. Tetapi jangan kamu mengira karena aku dari jurusan ilmu perpustakaan ya Ra _- BiG No! Itu karena aku sedari kecil suka diceritakan dongeng dari kak"ku sebelum tidur. 

Disclaimer dlu ya...
- Di bagian ini skip saja ya Rah, gak penting juga

Semenjak beranjak duduk di bangku SD guruku suka memberikan aku buku-buku bergambar, aku suka membeli buku komik di pelataran kaki lima di dekat sekolah- sengaja aku sisihkan uang saku ku hanya untuk membeli cerita komik terbaru pada saat itu, lalu aku suka berkunjung ke perpustakaan sekolah karena aku suka membaca buku-buku itu, lalu di rumah aku suka membaca koran- entahlah sebenarnya aku bukan membaca kabar berita baru di dalamny, melainkan mengisi TTS (teka-teki silang) hahah.. sebab aku sudah bosan mendengarkan dan melihat di TV setiap ayah menggantikan siaran TVnya berbasis berita-berita itu.. persis aku ingat sekali. 

-Lalu beranjak duduk di bangku SMP aku kehilangan ruang buku-buku itu- aku lebih sibuk ke menulis sajak-sajak puisiku, lalu aku sibuk organisasi- tetapi sesekali aku suka ke perpustakaan juga, kali ini bukan mencari buku cerita tetapi buku-buku pelajaran, sebab aku diberi amanah dari sekolah untuk ambil andil di kegiatan-kegiatan Olympic- 

Semenjak duduk di bangku SMA, sebenarnya tidak banyak yang berubah, masih sama seperti masa-masa SMP, hanya saja aku lebih banyak mencari kesibukan ya gak tau ini baik atau juga tidak. Waktu dan hari-hariku selalu saja di luar, bahkan waktu liburku saja bisa-bisanya aku ambil buat ke luar kota untuk mengikuti event- padahal dirumah menghabiskan waktu bertemu dengan keluarga, lalu bermain dengan keponakanku sebenarnya itu juga menyenangkan... Entahlah ... Tetapi aku rasa selagi ayah mama ridha atas aktivitas yang ku lakukan insya Allah aku senang melakukannya... 

Semakin aku terlihat terbiasa sendiri untuk melakukannya, aku diberi amanah dari-Nya untuk lebih jauh menempuh pendidikan di daerah tetangga. 

Ya... Aceh, tidak pernah terbayangku untuk bisa sampai disana, padahal aku ingin sekali melanjutkan pendidikan ke pulau jawa "UGM" lebih tepatnya di jogja di tempat tinggalku sekarang. Universitas favorit sebagian orang. anak-anaknya keren- tipikal mahasiswa yang suka belajar, tetapi bagaimanapun... Aceh tempat banyak kutemukan orang-orang baik, tentang kenangan yang kutinggalkan disana cukup banyak- pada akhirnya orang-oramg yang ku temui disana menginginkanku untuk juga kembali kesana. 

Entahlah bagaimana nanti cerita jalan Sinta selanjutnya, sungguh segala perencanaan baik hanyalah milik-Nya. Perpustakaan... Ya tentu saja hampir setengah kegiatanku aku habiskan di perpustakaan.. Kau tau rah- orang-orang sampai hapal persis tempat yang sering ku duduki, pustakawan-pustakawan yang ku kenali, sebenarnya tidak hanya sebatas meminjam buku- aku lebih suka kesejukan di ruangannya. Eehh dulu aku cukup berani sekali pergi ke perpus kampus malam-malam, padahal jika kau tau lampu perjalanan menujunya sungguh sangat menyeramkan, tetapi yaa... Aku berani saja.. Makanya sesampai di perpus hanya 1 hingga 3 orang saja pengunjungnya, terkadang cuman aku sendiri. Aku berfikir mungkin melewati jalannya orang-orang pada takut kali ya- aku katakan seperti itu, karena teman-temanku sendiri sih sebenarnya yang mengatakan hahah..

Sekarang- aku sudah di Jogja Rah. Ya tidak tahu tiba-tiba aku sudah sejauh ini ternyata...
Sesuatu yang tidak mungkin, tetapi jika Dia yang maha baik dari segala merencanakan, pada akhirnya aku bisa menempuh pendidikan di pulau jawa. Tempat dimana impian masa kecilku buat belajar. Tetapi Rah mungkin kuramg lebih kamu sudah tau tentang awal kehadiranku disini- sepi.. Bahkan aku sering menangis, bukan itu saja aku merasa kehilangan sosok teman baik yang ku temui di Medan dan Aceh. 

Tetapi Rah.. Kau tau semenjak aku mendengarkan ceritamu, ya meskipun maksud dan tujuanmu bukan mengasih solusi dalam bentuk nasehat, tetapi bagiku itu adalah makna sebuah pembelajaran. Entahlah sebnarnya tidak ada yang kebetulan dimuka bumi ini. Apa mungkin Rah... Yaa maksdku.. Kamu membawa hal-hal positif untuk pembelajaran bagiku...

Ya Alhamdulillah semnajak dari itu aku terima ikhlas yang tidak hanya terucap, tetapi ikhlas yang kurasakan. Maka dari itulah kabar baik yang selalu menghampiriku.. 

Upps.. Kenapa aku malah bercerita panjang maaf-maaf sekali lagi boleh kamu skip saja tentang itu ya rah-

Rah.. Jangan bosan ya buat baca tulisan-tulisanku yang panjang ini..
Lain kali aku akan ceritakan padamu kembali tentang apapun itu, kuharap kamupun begitu..

Sudah dulu ya Rah, mohon do'akan kelancaran Sinta untuk semua yang ia lakukan setiap hari nya :) dan begitu juga sebaliknya dengan mu....

Good night..
:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teman Healing

Dari segala hal baik dan menjadi takdir baik , tidak lain dan tidak bukan ini karena Dia yang maha segala cahaya yang tak terlihat .. SkenarioNya indah, dari banyaknya bait takdir yang ia titipkan kepada hambanya atas sebuah pertemuan... "Di dalam keheningan hati yang paling dalam, di mana bayang-bayang kenangan berdansa dengan sunyi, ada bisikan lembut yang tak pernah berhenti membisikkan namamu, seperti helaan napas yang menjadi doa tanpa suara." Awal Pertemuan.. Pengagum rahasia, ternyata terpecahkan saat satu kesatuan yang ganjil bertemu di genap yang sama- entah kesamaan apa yang membuat aku ingin mendalam mengetahui hal-hal indah apa yang menyerupai.. Sepertinya aku akan menceritakannya sebelum pertemuan itu pula~ Singkat cerita, gadis kecil yang bermakna "putih" bercahaya... ternyata engkau sebut dalam cahaya tulisanmu kala itu hahaha.. Di luar ekspetasiku atau bahkan hanya sekadar berkhayal atau bisa saja dalam do'a dan pikiran ku saja, ada seseorang y...

Tersesat Dalam Hutan

"Tersesat Dalam Hutan" Oleh : Viona Febiyola Bakkara Terdengar jatuhnya ranting yang tak sempat ku kokohkan dengan akar Kerasnya suara katak,  Seolah merayu hujan yang tak ingin aku pergi untuk berteduh... Dedaunku mulai gugur,  Kerasnya badai yang tak bisa lagi aku bersembunyi di balik selimut Akarku tetap kuat,  Berharap pada pemilik hutanku, untuk mengusaikan panggilan-Nya... Rintik badainya telah usai Kuhidupkan api, Ku setir dengan lembutnya suara sepertiga malam,  Kualuni syahdunya suara suci berkumandang, Penuh harap tersampaikan di atas langit pada tuhan... Rantingku mulai tersusun dengan akarnya yang penuh harap pada tumpuh, Dedaunnya yang kecil satu persatu mulai keluar Ku baca kembali buku-buku dan kunikmati seseduh kopi Ceritanya di balik buku-buku,  Takkan ku biarkan tersesat kembali dalam hutanku Hutanku mulai kembali... Penuh harap pada ambisi Yogyakarta, 21 Feb '25

Damai

Dari tangan ku berjabah,  Antar tiap sudut dinding aku bersua, Bersapa aku lewat kata Mengadu untuk berpihak kepada menerima Bahwa takdir dan piliihan, bukan salah dan menyalahkan, Tetapi Rencana Allah jauh lebih indah.... Sungguh aku ikhlas~