Dari segala hal baik dan menjadi takdir baik, tidak lain dan tidak bukan ini karena Dia yang maha segala cahaya yang tak terlihat.. SkenarioNya indah, dari banyaknya bait takdir yang ia titipkan kepada hambanya atas sebuah pertemuan...
"Di dalam keheningan hati yang paling dalam, di mana bayang-bayang kenangan berdansa dengan sunyi, ada bisikan lembut yang tak pernah berhenti membisikkan namamu, seperti helaan napas yang menjadi doa tanpa suara."
Awal Pertemuan..
Pengagum rahasia, ternyata terpecahkan saat satu kesatuan yang ganjil bertemu di genap yang sama- entah kesamaan apa yang membuat aku ingin mendalam mengetahui hal-hal indah apa yang menyerupai..
Sepertinya aku akan menceritakannya sebelum pertemuan itu pula~
Singkat cerita, gadis kecil yang bermakna "putih" bercahaya... ternyata engkau sebut dalam cahaya tulisanmu kala itu hahaha.. Di luar ekspetasiku atau bahkan hanya sekadar berkhayal atau bisa saja dalam do'a dan pikiran ku saja, ada seseorang yang ternyata menyukai ceritanya dalam tulisan di sebuah keabadian,
Sempat terfikir apakah tulisanku saja yang menceritakan keabadian dari bait-bait sajak yang aku rangkai indah dengan kata-kata pilihan? (Sepertinya tidak, aku menemukan seseorang yang sama)
Banyak hal yang mendeskripsikan dirimu, kamu pendiam (tetapi denganku tidak sepertiny), kamu pinter jauh dari apa yang aku lihat, kamu cupu tetapi aku menyukainya hahaha... Kerenn banget!! Masya Allah Tabarakallah... :)
Ternyata aku di pertemukan dengan seseorang yang sedari dulu aku menginginkannya. Jujur sedari kecil hingga sampai akhir aku berharap pada tuhan untuk bertemu dengan orang baik, orang yang pinter, orang yang ramah, atau bahkan seseorang yang bernuansa kutu buku, entah mengapa? Hahaha... Lebih singkatnya kamu sudah tau apa yang aku suka-
Menemaniku di perpustakan nasional kemarin bentuk kebahagiaanku kala itu, mengunjungi masjid istiqlal yang entah berapa kali kita menginjakkan kaki disana (aku sangat-sangat menyukainya), menyusuri kota tua yang aku sebut sama hal di malioboro tempat aku kembali saat ini. Oh ya di bawah rembulan dan menikmati sajian mie ayam juga tak pernah aku bayangkan atau bahkan mendengarkan syair payung teduh yang membuat qalbku seperti kupu-kupu bahkan itu cerita yang sangat lucu atau bahkan lebih... Bahkan kamu memperkenalkanku dengan teman hebatmu adalah sesuatu kebahagaian lebih dari-Nya untukku, sekadar berkenalan atau bercengkrama dengan ibu mereka aku merasakan... aku kembali seperti dulu sangat dekap dan akrab dengan ibu-ibu yang aku suka berbagi cerita, bahkan aku juga degdegan saat kamu mau memperkenalkan ku dengan ibumu agar aku lebih mengenal ia wanita pertama yang sangat engkau cintai. Benar sungguh aku insecure (atau mungkin bisa jadi itu tidak akan pernah terjadi) aah.. Entahlah aku selugu dan sepemalu itu atau bahkan insecure hehehe.... Yaah... Ternyata aku akan kembali- mengejar mimpiku dan amanah dari-Nya. Mengabadikan momen dalam frame yang singkat, ternyata melabuhi di memori yang sama, entah kapan lagi akan kembali- atau bahkan tidak terulang lagi...
Di sepanjang perjalanan kereta berangkat, entah mengapa aku suka mendengar cover singkat yang kita nyanyikan kala malam sebelum keesokannya kita berpisah "Sesuatu di Jogja" ehh itu bener-benar syahdu, barang kali kamu mau mencobanya- sungguh terdengar instrumen dengan nuansa pemandangan dengan kabut, para petani dengan cangkulnya, dedaunan yang rindang, dan dengan warna gradasi hijau menguning indah dari persawahan, dengan kayu bergerak yang menyerupai manusia seoalah-olah ia melambaikan tangan dan menyampaikam selamat jalan kepadaku, dan tak lupa juga dan tak berapa lama aku disambut dengan hujan kala itu- sungguh itu penyambutan perpisahan seperti cerita dongeng yang pernah aku baca hahaha tetapi, tak kusangka ini nyata dan benar-benar terjadi pada diriku...
Oh ya aku hampir lupa hihihi.... hal-hal yang aku nantikan belajar bersama dengan teman yang berwarna sama akhirnya tersampaikan berlabuh di perpustakaan IPB, dan seseorang yang pertama sekalinya itu kamu- sungguh aku terharu, berterimakasih kepada pemilik segala takdir skenario yang ia titipkan kepada ku, jujur rasanya mimpiku terwujudkan-
Seperti ceritaku kala pulang itu "Dulu kalau belajar atau bahkan sampai sekarang menghabiskan waktu sendiri di perpustakaan, mengerjakan tugas, menuliskan sajak berpuitis, menelfon keponakan-keponakan ku yang lucu, atau bahkan menelfon ibuku dengan pertanyaan setiap harinya yang tak pernah bosan tersampaikan dengan pernyataan masak menu apa hari ini, atau bahkan sesekali mencuri pandangan melihat orang-orang lain bersama temannya dengan cover yang sama, sama-sama memiliki mimpi yang tinggi aku juga menginginkannya, menginginkan teman sementara atau bahkan selmaanya yang memiliki jiwa yang sama, taat, pembelajar, dan mengingat waktu ibadah untuk kembali kepadaNya. Sungguh aku terharu kala malam itu- bukan karena aku anak yang rajin atau suka belajar atau bahkan aku juga tidak suka orang-orang menyebutkan aku seperti itu-
Ya... Sepertinya aku akan bercerita panjang atau singkat di blog ku selanjutnya tentang perpustakaan. Btw aku mengagumi mu, entah mengapa ternyata ada yang lebih dari diriku bahkan aku insecure. Menghabiskan waktu panjang setiap harinya, menjadikan kampus dan perpustakaan untuk rumah singgah dari sebuah tempat ke abadian...
Sepertinya aku menemukan cahaya baru di perantauan terpanjang ku kali ini-
Di antara titik yang berlalu, kita bertemu dan berhenti sejenak untuk menyaksikan ke ajaiban itu, melainkan cerita singkat dengan nuansa cerita yang panjang-
Sebenarnya dari sekian abjad yang kupilih untuk menceritakan isi blog ku kali ini, atau bahkan kalimat indah yang ku rangkai sepertinya aku tidak sepandai dan seharmoni dirimu yang mendeskripsikan ku kala itu.. Sungguh kamu teman yang baik benar-benar baik dari apa yang aku lihat, benar-benar baik-
-Dari sekian sajak yang engkau tulis, sepertinya aku lebih memilih untuk membacanya ketimbang menulis balasan-balasan surat yang mungkin engkau menunggunya atau bahkan tidak hahaha.. Ini bukan aku tidak mau membalasnya tetapi aku malu pada rembulanmu, seperti halnya engkau menyampaikan pada rembulanmu aku pemalu dan insecure
Berbicara tentang rembulan... sebenarnya aku ingin mempertanyakan kepadamu tentang hal apa yang menjadikanmu untuk menyukainya? sama seperti note di blog ku, aku menyukai orang-orang memanggilku bintang (Panggil Aku Bintang) sebutan catatanku pertama sekali aku menulis cerita singkat di blog pribadiku- bukan karena aku sepuitis itu, tetapi aku menyukai cahaya yang kecil menyusun berbaris di dirgantara memberikan cahanya tersampaikan padaku.. Entahlah mungkin engkau tak memahami apa yang aku maksud atau bahkan memahaminya~
Entahlah benar saja orang-orang menyebutkan kita sama ahaha entah itu kebetulan, tetapi yang jelas tidak ada yang kebetulan dimuka bumi ini kalau bukan skenario dari-Nya. Kita aneh benar-sungguh aneh membahasakan benda bumi sebagai teman bercerita (Aku juga bingung kenpa ini bisa terjadi), jikalaupun ingin mengetahui ku mungkin om dan tante mu sudah jauh mengenalku dari apa yang kamu lihat dari ku- mereka bilang kita memiliki kesamaan yang menyerupa, tetapi jelas saja aku berkata tidak mungkin hahaha.. Pada akhirnya aku melihat kesamaan pula, dari suana hati yang selalu melibatkan tuhan atas sebuah perbuatan, cinta kasih penuh terhadap keluarga, suka melamakan waktu di perpustakaan (tetapi lebih pro kamu), suka mendengarkan musik sambil belajar atau dijalan (tetapi aku tidak secandu dan se favorite dirimu menyukai musik hahaaha, bahkan aku tidak mengkoleksinya di apk musikku bahkan tidak memilikinya) jelas saja aku banyak ketinggalan...
Jujur ini arahnya kemana? Lagi dan lagi aku melibatkan-Nya disetiap catatan skenarioku dari-Nya, hal baik dipertemukan dengan yang baik pula, inilah bahasa cinta Rabbku dengan diriku hingga akhir dan selamanya. Btw entah mengapa ini ceritanya panjang tetapi aku tak dapat menyampaikannya perlahan. Mungkin aku akan kembali dan berharap selalu berharap dan tetap berharap kepada-Nya untuk jalan amanah yang ia berikan kepadaku-
Wah narasi catatan ku kali ini sedikit lebay hahah aku bukan penulis handal seprti novel-novel yang kamu baca, aku hanya seorang penulis baku yang merangkai kata pilihan menjadi sajak sastra yang mungkin aku tak pandai menyampaikan bahasa qalbku secara langsung, jikalau lebihpun aku menceritaknnya dari sujud dan do'a"ku sepanjang keheningan sepertiga malam atau bahkan aku lebih memilih orang-orang cukup menyukai sajakku saja tanpa memahami maknanya hihihihi (lugunya aku)
Cukup dari sini aku bercerita, mungkin narasi selanjutnya lebih dari apa yang aku minta dari dia yang maha baik atas apa yang aku pinta dari-Nya
Bersambung...
Komentar
Posting Komentar