"Tersesat Dalam Hutan"
Oleh : Viona Febiyola Bakkara
Terdengar jatuhnya ranting yang tak sempat ku kokohkan dengan akar
Kerasnya suara katak,
Seolah merayu hujan yang tak ingin aku pergi untuk berteduh...
Dedaunku mulai gugur,
Kerasnya badai yang tak bisa lagi aku bersembunyi di balik selimut
Akarku tetap kuat,
Berharap pada pemilik hutanku, untuk mengusaikan panggilan-Nya...
Rintik badainya telah usai
Kuhidupkan api,
Ku setir dengan lembutnya suara sepertiga malam,
Kualuni syahdunya suara suci berkumandang,
Penuh harap tersampaikan di atas langit pada tuhan...
Rantingku mulai tersusun dengan akarnya yang penuh harap pada tumpuh,
Dedaunnya yang kecil satu persatu mulai keluar
Ku baca kembali buku-buku dan kunikmati seseduh kopi
Ceritanya di balik buku-buku,
Takkan ku biarkan tersesat kembali dalam hutanku
Hutanku mulai kembali...
Penuh harap pada ambisi
Yogyakarta, 21 Feb '25
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus