Langsung ke konten utama

Selesai

Ternyata, hal yang gak perlu ditangisi tiba menghampiri. Sakit yang berkeping mengapit luka yang kunjung sembuh tiba kembali melukai. Luka terdalam itu ketika kamu mencintai seseorang, tetapi dibagi menjadi dua. Bukan direbut, tetapi lebih mengikhlaskan. 

Teman terdekatmu adalah project bahagia yang kamu ukir,
lantas bahagianya dia adalah bersama yang engkau cintai, 
lantas mengapa kamu bersedih untuk mengikhlaskannya?

Do'amu adalah harapanmu, tetapi kini mengapa kamu merubahnya ingin menjadi takdir? 

Antara mau menangisi atau menyesali. Inilah hidup, benar pekat catatan itu sudah usai
Ku tutup untuk membahas tentang apa yang terjadi menjadi jalan untuk melupai
Ikhlas ada jalan yang baik arahan dari tuhan. 

26 Desember 2023 tepat pukul 14.00 sakit teruntuk kesekian kalinya. Berperan jahad saat ucapan itu tak sesuai dengan isi hati. 

Ternyata benar ketika sahabatmu sendiri yang akan menjadi sakit hatimu yang paling terdalam, bukan karena marah padanya, tetapi lebih mengikhlaskan atas kesempatan yang telah kamu berikan cintamu dan cintanya hanya teruntuk sahabat mu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teman Healing

Dari segala hal baik dan menjadi takdir baik , tidak lain dan tidak bukan ini karena Dia yang maha segala cahaya yang tak terlihat .. SkenarioNya indah, dari banyaknya bait takdir yang ia titipkan kepada hambanya atas sebuah pertemuan... "Di dalam keheningan hati yang paling dalam, di mana bayang-bayang kenangan berdansa dengan sunyi, ada bisikan lembut yang tak pernah berhenti membisikkan namamu, seperti helaan napas yang menjadi doa tanpa suara." Awal Pertemuan.. Pengagum rahasia, ternyata terpecahkan saat satu kesatuan yang ganjil bertemu di genap yang sama- entah kesamaan apa yang membuat aku ingin mendalam mengetahui hal-hal indah apa yang menyerupai.. Sepertinya aku akan menceritakannya sebelum pertemuan itu pula~ Singkat cerita, gadis kecil yang bermakna "putih" bercahaya... ternyata engkau sebut dalam cahaya tulisanmu kala itu hahaha.. Di luar ekspetasiku atau bahkan hanya sekadar berkhayal atau bisa saja dalam do'a dan pikiran ku saja, ada seseorang y...

Tersesat Dalam Hutan

"Tersesat Dalam Hutan" Oleh : Viona Febiyola Bakkara Terdengar jatuhnya ranting yang tak sempat ku kokohkan dengan akar Kerasnya suara katak,  Seolah merayu hujan yang tak ingin aku pergi untuk berteduh... Dedaunku mulai gugur,  Kerasnya badai yang tak bisa lagi aku bersembunyi di balik selimut Akarku tetap kuat,  Berharap pada pemilik hutanku, untuk mengusaikan panggilan-Nya... Rintik badainya telah usai Kuhidupkan api, Ku setir dengan lembutnya suara sepertiga malam,  Kualuni syahdunya suara suci berkumandang, Penuh harap tersampaikan di atas langit pada tuhan... Rantingku mulai tersusun dengan akarnya yang penuh harap pada tumpuh, Dedaunnya yang kecil satu persatu mulai keluar Ku baca kembali buku-buku dan kunikmati seseduh kopi Ceritanya di balik buku-buku,  Takkan ku biarkan tersesat kembali dalam hutanku Hutanku mulai kembali... Penuh harap pada ambisi Yogyakarta, 21 Feb '25

Damai

Dari tangan ku berjabah,  Antar tiap sudut dinding aku bersua, Bersapa aku lewat kata Mengadu untuk berpihak kepada menerima Bahwa takdir dan piliihan, bukan salah dan menyalahkan, Tetapi Rencana Allah jauh lebih indah.... Sungguh aku ikhlas~