Langsung ke konten utama

Ayah

Ayah
Ayah adalah orang yang sangat mendidik sangat baik
Teriakan ayah, dengan kekerasana ayah yang sampai dini hari membawa aku menjadi anak yang kuat dan pemberani

Ayah juga mengajarkan aku begitu banyak hal dalam hidup ini
Ayah bukanlah seorang ayah yang suka mengeluh di dalam hidup
Walau aku tahu sedih dan rasa bertahan hidup ini bukanlah mudah bagi ayah

Ayah yang kaku dan tidaklah seharmonis atau seromantis ayah pada umumnya
Disini aku mau bilang kalau ayah adalah ayah yang sangat sayang pada anak-anaknya 
Hingga kasih sayangnya tidak dapat aku defenisikan

Hingga dini hari laki-laki yang sangat menyayangiku ialah ayah
Aku belum siap terluka oleh laki-laki lain,
Karena bagiku luka yang baik hanya dari ayah
Terluka bukan berarti aku tersakiti. 
Bagiku luka adalah bentuk cinta ayah kepada diriku
Didikan ayah yang sangat keras hingga nada-nada tinggi suaranya yang selalu aku rindukan sejak diperantauan

Tangisan-tangisanku berhasil menyelimuti kerinduanku kepadanya
Walau tidak terdengar olehnya, tetapi doa-doaku sudah sampai ke langit

Tetapi, andaikan aku bisa memilih untuk pergi dan menetap, aku hanya ingin berada disampingnya
Begitu banyak alasan-alasan yang membuat aku untuk memilih hal-hal itu.
Menghabiskan waktu sisa-sisa umurku yang tidak dapat aku ketahui kapan untuk berakhir, atau siapa yang luan dijemput dan kembali kepada-Nya.

Ayah
Sedari kecil hingga usiaku sudah memasuki masa dewasa, aku sangatlah begitu memahami perasaan serta hati kecilmu.
Sebenarnya jika engkau bisa mengatakan bahwa engkau sangatlah lelah, engkau pasti akan mengatakannya dan berhenti berkelahi dengan dunia yang sangat fana. 
Tetapi, aku tahu engkau tidak akan mengatakan itu kepada kita, melainkan dari raga dan fisikmu saja yang tidak dapat membohonginya.

Ayah, perjuanganku sedikit lagi sampai, do'aku hari ini masih sama dengan do'a-do'a yang setiap saat aku lafazkan. 
Harapanku juga sama tidak lain dan tidak bukan, melainkan tetaplah kuat dan sehat hingga aku dapat memberikan kebahagiaan yang sesungguhnya kepada ayah dan mama.

Aku sangat mencintaimu dalam versi terbaikku.

Banda Aceh, 17 Februari 2023
-viona

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teman Healing

Dari segala hal baik dan menjadi takdir baik , tidak lain dan tidak bukan ini karena Dia yang maha segala cahaya yang tak terlihat .. SkenarioNya indah, dari banyaknya bait takdir yang ia titipkan kepada hambanya atas sebuah pertemuan... "Di dalam keheningan hati yang paling dalam, di mana bayang-bayang kenangan berdansa dengan sunyi, ada bisikan lembut yang tak pernah berhenti membisikkan namamu, seperti helaan napas yang menjadi doa tanpa suara." Awal Pertemuan.. Pengagum rahasia, ternyata terpecahkan saat satu kesatuan yang ganjil bertemu di genap yang sama- entah kesamaan apa yang membuat aku ingin mendalam mengetahui hal-hal indah apa yang menyerupai.. Sepertinya aku akan menceritakannya sebelum pertemuan itu pula~ Singkat cerita, gadis kecil yang bermakna "putih" bercahaya... ternyata engkau sebut dalam cahaya tulisanmu kala itu hahaha.. Di luar ekspetasiku atau bahkan hanya sekadar berkhayal atau bisa saja dalam do'a dan pikiran ku saja, ada seseorang y...

Tersesat Dalam Hutan

"Tersesat Dalam Hutan" Oleh : Viona Febiyola Bakkara Terdengar jatuhnya ranting yang tak sempat ku kokohkan dengan akar Kerasnya suara katak,  Seolah merayu hujan yang tak ingin aku pergi untuk berteduh... Dedaunku mulai gugur,  Kerasnya badai yang tak bisa lagi aku bersembunyi di balik selimut Akarku tetap kuat,  Berharap pada pemilik hutanku, untuk mengusaikan panggilan-Nya... Rintik badainya telah usai Kuhidupkan api, Ku setir dengan lembutnya suara sepertiga malam,  Kualuni syahdunya suara suci berkumandang, Penuh harap tersampaikan di atas langit pada tuhan... Rantingku mulai tersusun dengan akarnya yang penuh harap pada tumpuh, Dedaunnya yang kecil satu persatu mulai keluar Ku baca kembali buku-buku dan kunikmati seseduh kopi Ceritanya di balik buku-buku,  Takkan ku biarkan tersesat kembali dalam hutanku Hutanku mulai kembali... Penuh harap pada ambisi Yogyakarta, 21 Feb '25

Damai

Dari tangan ku berjabah,  Antar tiap sudut dinding aku bersua, Bersapa aku lewat kata Mengadu untuk berpihak kepada menerima Bahwa takdir dan piliihan, bukan salah dan menyalahkan, Tetapi Rencana Allah jauh lebih indah.... Sungguh aku ikhlas~